Pasca robohnya jembatan, pihak kepolisian Polres Langkat dan Dinas Perhubungan melakukan rekayasa lalu lintas dengan membuat jalur alternatif sepanjang lebih kurang tiga kilometer mulai dari pintu masuk Dusun Tegal Rejo menuju Desa Beteng Rejo.
"Jalur alternatif ini hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua, roda tiga, dan kendaraan roda empat pribadi, sementara truk tidak bisa melintas mengingat jalur alternatif tersebut merupakan jalan dusun. Dengan demikian, akses dan aktivitas warga yang menghubungkan Kecamatan Padang Tualang dan Batang Serangan tidak terputus," kata AKP Maruli Simanjorang selaku Kasat Lantas Polres Langkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut, Mulyono, saat meninjau lokasi mengatakan bahwa jembatan Sei Air Tenang yang menghubungkan Kecamatan Padang Tualang dan Batang Serangan yang ambrol akan dibangun ulang pada akhir Juli 2024 dengan anggaran mencapai dua puluh miliar rupiah dan proses pembangunan jembatan itu akan memakan waktu lebih kurang lima sampai enam bulan.
Diketahui Jembatan Sei Air Tenang yang merupakan jalur utama ke objek wisata Tangkahan kondisinya sudah memprihatinkan sejak beberapa tahun terakhir. Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan sopir-sopir truk dengan tonase besar mengangkut hasil bumi tetap nekat melintas meski telah ada larangan dari pemerintah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait