Letjen Sintong Panjaitan Prihatin Lihat Fasilitas Akmil Vietnam, Mendadak Kagum Setelah Tahu Hal Ini
Selain itu, tersedia juga artileri medan berupa howitzer serta MLRS (Multiple Launch Rocket System) BM 21 kaliber 122mm di tempat praktik. Para taruna akademi militer, mengusai dengan baik segala macam senjata yang menjadi standar senjata Angkatan Darat Vietnam.
Segala hal yang diperlukan untuk mendidik taruna akademi menjadi tentara profesional, telah disediakan secara lengkap di tempat pelajaran praktik. Sintong yang semula prihatin terhadap fasilitas taruna Akademi Militer Vietnam, berbalik menjadi sangat menghargai dan memujinya. Medan latihan militer lebih mencengangkan lagi, karena sangat luas.
Medan latihan ini bukan saja dapat digunakan latihan tempur tingkat batalyon atau brigade, tetapi juga dapat digunakan untuk latihan tempur tingkat divisi, lengkap dengan dukungan kavaleri, artileri yang melakukan tembakan dengan menggunakan peluru tajam kaliber berat.
"Inilah sesungguhnya medan latihan yang diperlukan untuk membentuk prajurit profesional," kata Sintong bergumam dalam hati.
Sintong melihat di TNI banyak kantor bagus pakai AC tetapi tidak memiliki tempat latihan militer yang memadai. TNI AD sangat sukar mencari medan latihan, karena medan yang dipakai telah ditempati penduduk untuk mendirikan perumahan. Banyak medan latihan yang semula digunakan untuk latihan, bukan milik TNI AD.
Untuk mencari medan latihan tingkat kompi saja, sudah sulit. Apalagi untuk tingkat batalyon atau brigade. Lulusan Akademi Angkatan Udara (AMN) tahun 1963 ini berpendapat bahwa unjuk kemampuan memecahkan balok es atau setumpuk batu bata dengan tangan kosong yang dilakukan TNI tidak terlalu penting.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait