Mereka juga tidak perlu mengubah bangunan ke arah kiblat karena bangunan yang terdiri atas dua lantai tersebut sudah mengarah ke Kakbah. “Jadi kita tinggal menghamparkan karpet saja. Masjid ini mampu menampung sekitar 200 jamaah. Insya Allah Idul Fitri nanti sudah bisa kita gunakan untuk salat dan juga untuk salat jumat,” ucapnya.
Ned menjelaskan, sementara ini masjid tersebut belum bisa menggelar salat jamaah lima waktu karena belum siap secara teknis. Selain disebabkan pekerjaan untuk merapikan ruangan salat, juga keterbatasan relawan yang saat ini masih dalam perekrutan.
Masjid-masjid di Toronto dan sekitarnya, seperti Masjid Sayeda Khadija Centre dan Taric Islamic Centre juga beroperasi secara bertahap di awal-awal pendiriannya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Islam Indonesia Toronto (MIIT) Eni Durhan mengatakan, pengadaan masjid dan gedung pusat keislaman itu merupakan inisiasi dari masyarakat muslim yang tergabung dalam MIIT. Keinginan untuk memiliki masjid itu sudah dicetuskan sejak 2005 dan baru bisa diwujudkan sekarang.
“Kebutuhan tempat untuk menggelar kegiatan, seperti pengajian, salat Ied ataupun fundraising semakin bertambah seiring terus bertambahnya masyarakat Indonesia yang bermukim di Ontario dan sekitarnya,” katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta