get app
inews
Aa Read Next : Tohom Purba Optimis Satu Putaran Prabowo-Gibran

Sultan Deli IX Beri Nama Istana dengan Nama Sang Permaisuri Perlambang Cinta Sejati

Senin, 22 Agustus 2022 | 11:27 WIB
header img
Sultan Deli IX atau Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memberi nama istana yang dibuatnya dengan nama permaisuri Siti Maimunah. (Foto: Okezone/Pradita)

SULTAN DELI IX atau Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memberi nama istana yang dibuatnya dengan nama permaisuri Siti Maimunah. Maka hingga kini Istana Maimun menjadi ikon Kota Medan

Istana Maimun merupakan salah satu bukti sejarah era Kesultanan Deli  terletak di tengah kota Medan, tepatnya di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Aur, Medan. Bak Taj Mahal di India yang dibangun sebagai tanda cinta. 

Seperti  disampaikan Teuku Hamsah, Juru Kunci dan Juru Pelihara Istana Maimun, nama istana yang didirikan oleh Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah (Sultan Deli IX) tersebut sengaja memakai nama sang permaisuri.


(Ruangan dalam Istana Maimun, Foto: Okezone/Pradita)

“Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa yang mendirikan istana ini pada tahun 1888, permasurinya bernama Siti Maimunah. Makanya, istana ini namanya Istana Maimun,” ujar Teuku, saat ditemui Okezone dalam trip Jelajah #SerunyaIndonesia On The Road bersama TikTok LIVE dalam rangka HUT RI ke-77 baru-baru ini.

Dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata dengan harga tiket masuk Rp10.000 per orang, mungkin sebagian orang mengira istana yang sudah menjadi cagar budaya ini pernah direnovasi. Mengingat sudah berdiri sejak abad ke 18, namun masih kokoh hingga saat ini.


(Ruang tamu, Foto: Okezone/Pradita)

Teuku menegaskan, hingga saat ini semua bangunan istana dan furniture di dalamnya, masih asli dari awal dibangun. 

“Bangunan istana ini semuanya masih asli, mulai dari lantai marmernya, lampunya, semuanya. Hanya cat dindingnya saja yang diperbarui karena warnanya memudar,” tambahnya.

Istana ini didesain oleh arsitek, Capt. Theodoor Van Erp, tentara kerajaan Belanda dan mulai dibangun sejak 26 Agustus 1888 sampai pada 18 Mei 1891. Dibangun dalam bentuk bertingkat, dua lantai dan tiga bagian yakni bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan, dengan total ruangan sebanyak 30 ruangan.

Berjalan sedikit ke bagian dalam, terdapat sofa dan kursi yang diberi tanda tidak boleh diduduki para pengunjung karena kursi tersebut masih asli, sehingga sudah dalam kondisi sangat rapuh.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Berita iNews Deliraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut