get app
inews
Aa Text
Read Next : Dikecam Soal Intimidasi dan PHK, Buruh PT Bumi Sumatera Tapioka Datangi Disnaker Sumut Tuntut Keadil

Buruh Bersuara di May Day 2025: Zulfahri, Korban PHK Diduga Bermotif Intimidasi di PT BST Sergai

Rabu, 30 April 2025 | 13:07 WIB
header img
Dua Korban PHK Zulfahri dan Muhammad Safrizal bersama Ketua PK SEJATI Suprapto Diduga Bermotif Intimidasi di PT Bumi Sumatera Tapioka.

Serdang Bedagai, iNewsDeliRaya.id- Dalam momentum Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, kisah Zulfahri—buruh asal Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai—menjadi simbol perlawanan atas ketidakadilan dan dugaan intimidasi di lingkungan kerja, Rabu (30/4) siang.

Zulfahri, yang telah bekerja selama lebih dari tiga tahun di PT Bumi Sumatera Tapioka, mengaku menjadi korban pemecatan sepihak dengan alasan yang tidak transparan dan terkesan dipaksakan. Ia menuturkan bahwa pemecatan itu berawal dari rangkaian tes urin mendadak yang dilakukan pada 15 April 2025.

“Saya dipanggil untuk tes urin dua kali, padahal peserta lain cuma sekali. Saya tanya ke HRD, mereka bilang nggak tahu. Bahkan hasil tes baru diumumkan hampir 24 jam kemudian, padahal hasil urin bisa keluar dalam 15 menit menurut Dinas Kesehatan,” ujar Zulfahri.

Hasil tesnya pun tak menyatakan positif maupun negatif, melainkan “terindikasi”, dan hanya ditunjukkan satu lembar bukti hasil yang kabur. Merasa janggal, Zulfahri menolak tes lanjutan rambut karena tak sesuai dengan kesepakatan awal—ia hanya bersedia untuk tes ulang, bukan lanjutan.

Tiga hari setelah kejadian itu, tepatnya pada 18 April, Zulfahri menerima surat pemutusan hubungan kerja. Ia kemudian ditawari pesangon sebesar Rp5.735.000, yang langsung ia tolak karena dinilai tidak sesuai dengan masa kerjanya dan tidak berdasar pada pelanggaran yang jelas.

“Sudah kerja lebih dari tiga tahun, punya empat anak, dan dibilang melanggar peraturan perusahaan tanpa bukti jelas. Ini bukan hanya merugikan saya secara materi, tapi juga harga diri saya sebagai buruh,” tegasnya.

Zulfahri berharap kasusnya dapat menjadi perhatian Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara agar ada evaluasi terhadap praktik-praktik ketenagakerjaan yang merugikan buruh.

“Momen May Day ini harusnya jadi pengingat bahwa buruh masih banyak yang terpinggirkan. Kita bukan mesin. Kita manusia yang punya hak dan harga diri,” tutupnya.

Editor : Sadam Husin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut