get app
inews
Aa Read Next : Kisah M Panggabean, Jenderal Batak yang Jejerkan 12 Begal BHL di Tepi Jalan Siantar-Balige  

Casis Bintara Polri Dibegal hingga Jari Putus, Kapolri Beri Penghargaan Lanjutakan Pendidikan

Jum'at, 17 Mei 2024 | 10:54 WIB
header img
Calon siswa Bintara Polri, Satrio Mukhti (kiri) yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Foto: iNews.id

JAKARTA, iNewsDeliRaya.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa Bintara Polri, Satrio Mukhti (18), yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jenderal Sigit merekrut Satrio untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun, beliau juga bangga karena casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal dan tetap semangat mengikuti rekrutmen,” kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Dedi Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2024).

"Sehingga, Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, dan menerimanya sebagai anggota Polri," lanjut Irjen Dedi.

Seperti diketahui, Satrio Mukhti dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku yang bersenjata golok.

"Awalnya saya tidak melihat dia membawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujar Satrio saat ditemui detikcom di rumahnya di Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (15/5).

Satrio menjelaskan bahwa pada Sabtu (11/5), dia tengah berangkat untuk tes psikotes bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pukul 05.00 WIB.

"Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem, orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan mengeluarkan senjata tajam," kata Satrio.

Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya dan ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking Satrio hampir putus.

"Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," ujar Satrio.

Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan, dengan jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.

"Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel. Pas operasi, saya masih pegang jari saya," ucap Satrio.

Satrio akhirnya terjatuh, sementara para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya.

Dengan kejadian yang dialaminya, Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri. Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurutnya, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil.

"Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur, saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap," tegas Satrio.

Pada kesempatan berbeda, Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Sutrisno, menyatakan bahwa korban telah menjalani operasi penyambungan jari. "Sudah, sudah dioperasi. Sudah disambung," ujarnya, Selasa (15/5).

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut