Pengacara berambut putih dari kantor hukum Antara Tarigan dan rekan yang beralamat di Jalan Tali Air Komplek Bella Vista Medan tersebut menilai gugatan tersebut tidak berdasar sama sekali.
"Tanah yang digugat Tengku Nurhayati berbeda letaknya dengan tanah sebagaimana yang disebutkan oleh pemohon intervensi. Pemohon intervensi juga tidak menyebutkan batas-batas tanah yang jelas. Sehingga permohonan intervensi tersebut kabur dan tidak jelas”, tutur Antara dalam tanggapannya atas gugatan intervensi tussenkomst yang ditujukan kepada ketua majelis hakim perkara No 08/PDT.G/2022/PN- SRH di PN Sei Rampah.
Antara juga mengkritisi Stichting yang mempunyai arti sekumpulan orang yang membentuk suatu organisasi yang bernaung di bawahnya untuk membentuk yayasan yang mempunyai maksud dan tujuan di bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Sementara dalam gugatan intervensi menyatakan yayasan memiliki tanah sebagaimana permohonannya.
"Atas dasar tersebut dengan tegas kita menolak permohonan intervensi tersebut", jelas Tara - panggilan lain Antara Tarigan.
Diberitakan, sidang gugatan Tengku Nurhayati terhadap trio Tionghoa terpaksa jeda beberapa saat sehubungan adanya gugatan intervensi tersebut.
Tengku Nurhayati, warga Jalan Protokol Cikampek Desa Aek Batu Kabupaten Labuhan Batu menggugat trio Tionghoa ke PN Sei Rampah karena menguasai
tanah miliknya yang bersurat grand sultan.
Kini, tanah seluas 64 hektar di Dusun IV Desa Kota Galuh yang merupakan milik cicit Sultan Deli tersebut telah digarap puluhan warga Tionghoa berdasarkan keterangan saksi Dana Barus, notaris berusia 58 tahun pada sidang sebelumnya..
Editor : Sartana Nasution