MOSKOW, iNewsDeliRaya.id - Mobil milik Jenderal Sektarev anak buah Presiden Vladimir Putin dibakar oleh seorang perempuan tua.
Jenderaal Sektarev dikenal sebagai jenderal Kremlin yang bertanggung jawab atas sensor militer.
Aksi wanita tua yang nekat membakar mobil mewah Sektarev sebagai bagian dari protes terhadap perang pasukan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Adalah Elena Belova (65) wanita tua mengguyur BMW mewah milik Wakil Kepala Staf Umum Militer Rusia Jenderal Yevgeny Sektarev dengan bensin di Moskow, kemarin.
Dia lantas melemparkan korek api ke mobil tersebut. Sektarev dikenal sebagai jenderal Kremlin yang bertanggung jawab atas sensor militer.
Belova telah ditangkap polisi atas aksi beraninya itu. Dia terancam hukuman 15 tahun penjara.
Mengutip laporan The Mirror, Senin (29/8/2022), selama penangkapannya, dia diduga diberitahu oleh polisi untuk meneriakkan "Azov is Power", merujuk pada resimen perlawanan Ukraina yang dianggap Rusia sebagai organisasi teroris neo-Nazi.
Berita aksi berani wanita tua itu muncul setelah Darya Dugina, putri Alexander Putin—ideolog ultranasionalis Rusia yang dijuluki "otak Putin"—tewas dalam ledakan bom mobil pada Sabtu malam dua pekan lalu.
Tidak jelas siapa yang berada di balik pembunuhan Dugina, meskipun beberapa orang berpikir bahwa itu adalah upaya Ukraina untuk membunuh Alexander Dugin.
Sejarawan Yuri Felshtinsky, penulis Blowing up Ukraine, mengatakan; "Ledakan mobil fasis dan ideologis Rusia terkenal dari rezim Putin, Alexander Dugin, tampaknya diorganisir oleh layanan keamanan Rusia."
"Pada laporan Rusia terbaru, bom itu ditempelkan ke mobil Dugin di dalam kompleks yang dijaga," paparnya.
"Ukraina berfokus pada target militer, tidak seperti Rusia, dan tidak ada keuntungan yang terlihat dalam menyerang salah satu boneka media Putin atau mengalokasikan operasi yang langka di dalam Federasi Rusia untuk tujuan seperti itu yang tidak berarti bagi pembebasan Ukraina."
"Kremlin, bagaimanapun, kemungkinan akan mengeksploitasinya untuk membuatnya tampak seolah-olah Ukraina tunduk pada taktiknya sendiri untuk mengebom warga sipil yang tidak berbahaya di Ukraina," imbuh dia.
Ukraina dengan tegas membantah terlibat dalam kematian Dugina dan penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait