Upacara Militer Iringi Pemakaman Aipda Johan Syahputra

SERGAI, iNewsDeliRaya.id – Suasana duka menyelimuti jajaran Kepolisian Resor (Polres) Serdang Bedagai saat menggelar upacara persemayaman dan pemakaman Aipda Johan Syahputra Hasibuan pada Senin (12/5/2025). Upacara militer ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum yang telah mengabdi sebagai anggota Polri.

Upacara dimulai pukul 14.30 WIB di rumah duka, Dusun VII, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, dan dilanjutkan ke pemakaman umum di Dusun IV desa yang sama. Upacara berlangsung khidmat dan penuh haru.

Sejumlah pejabat kepolisian hadir dalam upacara ini, dengan susunan upacara sebagai berikut:

Inspektur Upacara: AKP Andi Sujenderal, SH, MH. Perwira Upacara: IPTU Inja V. Kaban, SH. Komandan Upacara: IPDA T. Simanjornag.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan laporan komandan upacara, penyerahan jenazah oleh keluarga, sambutan inspektur upacara, dan pelepasan jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir.

Di lokasi pemakaman, upacara dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup almarhum, apel persada, dan penghormatan terakhir oleh pasukan upacara. Penimbunan liang lahat dilakukan secara simbolis sebelum diserahkan kepada keluarga untuk melanjutkan prosesi keagamaan.

Dalam sambutannya, AKP Andi Sujenderal menyampaikan duka cita mendalam mewakili pimpinan dan seluruh jajaran Polres Serdang Bedagai. “Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi institusi Polri. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.

Aipda Johan Syahputra Hasibuan diketahui telah berjuang melawan diabetes melitus selama empat tahun. Pada 23 April 2025, beliau sempat dirawat intensif di RS Grandmed Lubuk Pakam. Namun, kondisinya memburuk akibat gula darah rendah dan akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Senin pagi, 12 Mei 2025 pukul 06.10 WIB di RSUD Sultan Sulaiman.

Pihak keluarga melalui perwakilannya turut menyampaikan rasa terima kasih kepada Polres Serdang Bedagai atas dukungan dan penghormatan yang diberikan. Almarhum meninggalkan seorang istri, Ela Dira Koto, dan seorang putri, Athaya Chayla Hasibuan.

Barisan upacara terdiri dari pasukan penembak salvo, pengusung jenazah, pembawa bendera, serta pasukan penghormatan lainnya. Prosesi berjalan dengan penuh penghormatan dan dedikasi kepada almarhum sebagai bentuk pengabdian terakhir dari institusi yang pernah ia layani.

Editor : Sadam Husin