7. Stephen Wolfram
Berbeda dengan sosok profesor lainya, Stephen ketika kecil lebih dianggap sebagai anak yang lambat belajar, hal ini dikarenakan ia tidak bisa melakukan aritmatika dasar.
Akan tetapi ketidaksanggupan ini sebenarnya hanyalah bentuk perwujudan dari sikap bosan Stephen terhadap tugasnya yang terlalu sederhana. keunggulanya mulai terlihat ketika dia menemukan kalkulus dan fisika. pada usia 21 tahun ia mendapatkan gelar PhD dalam fisika partikel dan juga mendapat tawaran untuk mengisi posisi pengajar di Caltech.
8. Charles Homer Haskins
Profesor termuda di dunia yang satu ini menempuh pembelajaran untuk jenjang PhD nya di Universitas John Hopkins. Ia sudah mulai mengajar di sebuah sekolah ketika usianya masih berumur 19 tahun.
Kemudian ia dinobatkan menjadi salah satu profesor termuda ketika ia diangkat menjadi profesor pada saat usianya masih berumur 22 tahun.
9. Muh Harun Achmad
Sosok yang terakhir ini juga tak kalah hebat dari profesor lainya, dan profesor ini juga merupakan asli warga negara Indonesia.
Harun telah dinobatkan menjadi periset unggul di Universitas Hassanudin pada tahun 2019. Dirinya juga sukses dinobatkan sebagai salah satu dari 58 ilmuwan Indonesia yang masuk kedalam Top 2 World Ranking.
10. Nelson Tensu
Nelson merupakan pria kelahiran asli Medan, ia dinobatkan menjadi guru besar di University Bethlehem, Pennsylvania, USA ketika usianya masih 26 tahun.
Pria asli Medan ini mampu menyelesaikan pendidikan jenjang strata satu (S1) hanya dalam waktu 2 tahun 9 bulan, ia juga lulus dengan predikat summa cumlaude di bidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta