get app
inews
Aa Text
Read Next : Doa Keluar Rumah dalam Bahasa Arab, Latin Serta Artinya

4 Sebab Doa Dikabulkan Allah Ta'ala

Jum'at, 26 Agustus 2022 | 14:22 WIB
header img
Doa dimohonkan hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. (Foto: istimewa)

DOA dimohonkan hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Doa adalah harapan ang isina bisa urusan soal dunia atau kebaikan di akhirat kelak.

Ustaz Muhammad Saifuddin Hakim PhD menjelaskan bahwa doa termasuk ibadah yang paling agung. Doa bukan sekadar kalimat-kalimat yang diucapkan secara lisan. Akan tetapi, terdapat beberapa syarat dan kondisi sehingga doa bisa dikabulkan.

Apa saja sebab-sebab terkabulnya doa, berikut ini empat di antaranya, seperti dijelaskan Ustaz Saifuddin sebagaimana melansir laman Muslim or id.

1. Ikhlas

Mengikhlaskan doa tersebut untuk Allah Subhanahu wa ta’ala, konsisten (istikamah), dan menjauhi kemusyrikan. Allah Ta’ala berfirman:

فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Artinya: "Maka berdoalah (sembahlah) Allah Ta’ala dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)." (QS Ghaafir: 14)

Maka itu, tauhid (ikhlas) merupakan syarat terkabulnya doa tersebut. Sebab, tauhid akan mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’ala dan sebagai sarana (wasilah) dikabulkannya doa seorang hamba.

Ilustrasi doa. (Foto: Freepik)

2. Sepenuh hati

Berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan sepenuh hati, menghadirkan hatinya untuk benar-benar dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

Artinya: "Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan berpaling." (HR Tirmidzi Nomor 3488 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1/493).

3. Di waktu mustajab

Mencari waktu-waktu yang merupakan waktu istimewa (mustajab) terkabulnya doa. Hal yang dituntut dari seorang Muslim adalah berdoa secara terus-menerus di waktu kapan pun. Akan tetapi, seorang Muslim juga hendaknya memerhatikan waktu-waktu khusus yang lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan.

Misalnya ketika bersujud, atau di akhir malam, atau di bulan Ramadhan, lebih khusus lagi di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Ini adalah waktu-waktu istimewa, sehingga hendaknya lebih banyak berdoa di waktu-waktu tersebut dibandingkan di waktu lainnya.

4. Menyebut nama dan sifat Allah Ta'ala

Berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan menyebutkan nama dan sifat Allah Ta’ala. Misalnya yaa Rahmaan, yaa Rahiim, yaa Allah, dan sebagainya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ

Artinya: "Hanya milik Allah asmaa-ul husna. Maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya." (QS Al-A’raf: 180)

Wallahu a'lam bishawab.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut