SINGAPURA, iNewsDeliRaya.id – Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kodam I/BB) dan 2nd People's Defence Force (2 PDF) dari Angkatan Bersenjata Singapura mempererat sinergi militer melalui pelaksanaan Professional Interaction Program (PIP) ke-4, yang digelar di Singapura pada 19–22 Mei 2025.
Program ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan yang dicapai dalam forum Joint Army Working Group (JAWG) ke-2 yang berlangsung di Samosir, Sumatera Utara, pada akhir 2024. Fokus utama PIP adalah membangun komunikasi strategis antar satuan setara, memperkuat profesionalisme militer, dan merespons dinamika keamanan kawasan secara kolaboratif.
Pangdam I/BB, Mayjen TNI Rio Firdianto, memimpin langsung delegasi Indonesia yang terdiri dari pejabat utama Makodam I/BB serta personel dari beberapa Batalyon Infanteri (Yonif) jajaran. Rombongan disambut secara resmi oleh Komandan 2nd PDF, Kolonel Chua, bersama jajaran perwira di markas 2 PDF.
“Pertemuan seperti ini sangat penting dalam membangun kepercayaan dan memperkuat kesiapsiagaan bersama, terutama di tengah tantangan keamanan regional yang terus berkembang,” tegas Mayjen TNI Rio dalam sambutannya.
Selama kegiatan berlangsung, kedua pihak membahas sejumlah rencana kerja sama lanjutan seperti Subject Matter Expert Exchange (SMEE) dalam bidang bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana (Humanitarian Assistance and Disaster Relief), serta potensi workshop gabungan mengenai teknologi militer dan sistem logistik.
Namun, Pangdam I/BB menegaskan bahwa seluruh bentuk kerja sama lanjutan tetap berada di bawah kewenangan Markas Besar TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan RI. “Kodam hanya berperan sebagai pelaksana teknis. Keputusan strategis tetap harus melalui jalur resmi dan berjenjang sesuai kebijakan pertahanan nasional,” jelasnya.
Program PIP ke-4 ini diakhiri dengan acara penutupan yang berlangsung dalam suasana hangat dan profesional. Kodam I/BB menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan penyelenggaraan kegiatan yang dinilai efektif serta berdampak positif bagi hubungan kedua institusi.
Editor : Sadam Husin