MEDAN, iNewsDeliRaya.id – Menjelang 100 hari kinerja Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Sumut menggelar aksi damai di depan Kantor Wali Kota Medan, Jumat (9/5/2025). Aksi ini menjadi evaluasi terbuka atas capaian kinerja Pemkot Medan di masa awal pemerintahan.
Aliansi mahasiswa menyoroti sejumlah isu krusial seperti janji kampanye yang belum terwujud, kemiskinan struktural, peredaran narkoba, lemahnya transparansi birokrasi, serta polemik Perda No. 1 Tahun 2024 tentang retribusi parkir yang dinilai membebani rakyat.
“Kami hadir sebagai bentuk kontrol sosial. Ini bukan aksi pesanan, tapi aksi murni mahasiswa. Medan belum menunjukkan perubahan signifikan,” tegas Muzammil Ihsan, Ketua BEM USU.
Wali Kota tidak hadir karena menghadiri Rakernas APEKSI di Surabaya. Mahasiswa diterima oleh Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman yang berjanji akan menyampaikan aspirasi langsung ke Wali Kota.
Isu parkir menjadi sorotan tajam dalam aksi ini. BEM SI menilai Perda Retribusi Parkir menimbulkan celah pungutan liar dan memperparah beban ekonomi warga. Mereka mendesak revisi regulasi dan pelibatan publik dalam perumusannya.
Selain itu, mereka menuntut percepatan proyek infrastruktur terbengkalai, pembukaan 50.000 lapangan kerja, evaluasi keamanan, hingga pelaksanaan tes urine rutin terhadap ASN dan FORKOPIMDA sebagai langkah nyata perangi narkoba.
Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan kepolisian. Mahasiswa menutup orasinya dengan harapan agar Wali Kota tak hanya bekerja lewat slogan, tapi juga membuktikannya lewat kebijakan nyata dan berdampak.
Editor : Sadam Husin