JAKARTA, iNewsDeliRaya.id - Sosial media TikTok diramaikan dengan konten video terkait tren penggunaan cairan infus jenis NaCl 0,9% yang digunakan sebagai toner wajah.
Beberapa pengguna di konten tersebut mengklaim, bahwa cairan infus bisa bikin wajah lebih glowing hingga menghilangkan jerawat.
Bahkan, di kolom komentar konten itu juga diramaikan dengan klaim serupa. Tak sedikit warganet yang mengaku bahwa kulit mereka bisa mulus kembali dari jerawat dan beruntusan, berkat cairan infus yang dijadikan toner tersebut.
Namun, masih banyak juga warganet yang memperdebatkan soal keefektifan dan keamanan penggunaan cairan infus tersebut sebagai toner wajah.
Lantas, apakah penggunaan cairan infus efektif dan aman digunakan sebagai toner wajah?
Sebenarnya, beberapa dokter kecantikan kulit sudah banyak yang berkomentar terkait tren satu ini.
Hampir semuanya sepakat, bahwa menggunakan cairan infus untuk toner itu tidak dianjurkan. Menurut dokter spesialis kulit dan kecantikan, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, infus merupakan cairan fisiologis yang memiliki kesamaan karakter dengan cairan tubuh, sehingga tidak bisa dijadikan toner.
“Kalau infus itu nggak bisa dijadiin toner. Infus itu nacl 0.9 %. Itu adalah cairan fisiologis artinya sama seperti cairan tubuh,” ujar dr.Darma, melalui akun TikToknya, @darma_181.
dr.Darma juga menjelaskan, sesuai fungsinya, infus hanya efektif untuk mengompres dan membersihkan luka.
Namun, kandungan cairan pada infus tidak akan bisa mengangkat kotoran atau mengatasi berbagai masalah kulit di wajah.
“(Infus) biasanya dipakai masuk ke darah atau bisa untuk kompres luka membersihkan luka. Kandungannya itu nggak akan bisa mengangkat kotoran atau membersihkan wajah. Jadi infus itu nggak bisa digunakan sebagai toner,” bebernya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dokter Estetika, dr. Incognito. Ia menyebut, cairan infus tidak lebih efektif dari toner karena hanya mengandung garam.
“Cairan infus yang lagi rame dijadiin toner tuh isinya air garam. Nggak akan ngalahin toner yang kalian udah punya,” ujar dr. Incognito, melalui akun TikToknya, @doctor.incognito_99.
dr. Incognito melanjutkan, di dunia kecantikan, cairan infus memang kerap digunakan oleh dokter untuk mencuci wajah bagi pasien yang baru saja menjalani tindakan microneedling atau skin booster.
Karena itu, ia tak heran, banyak yang menganggap bahwa cairan infus efektif untuk meredakan jerawat. Namun, dr. Incognito menegaskan, bahwa efek tersebut hanya bersifat sementara.
Bahkan, jika digunakan dalam jangka panjang sebagai toner wajah, cairan infus justru bisa mengiritasi kulit wajah hingga merusak skin barrier.
“Memang, bisa membantu meredakan jerawat dan kemerahan. Tapi cuma sesaat. Di jangka panjang malah bisa bikin iritasi dan skin barrier rusak karena nggak dirancang buat jangka panjang, ga buat skincare bahkan,” tuturnya.
“Ujung-ujungnya butuh lebih banyak produk dibanding kalian di awal. Cepet rusak dan formulasinya nggak stabil. Kesimpulannya nggak worth it kecuali kalian fomo silahkan sih, nggak bahaya banget. Intinya jangan fomoo,” sambungnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait