Pemilihan Ketua BEM USU Diduga Tidak Fair

MEDAN, iNewsDeliraya.id- Tim Koalisi Rayakan Persatuan sebagai salah satu koalisi peserta Pemira (Pemilihan Raya) 2024 bersama Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi Indonesia melakukan pertemuan bersama seluruh elemen mahasiswa. Hal tersebut dilakukan di gedung Pancasila USU, kemarin.
Koalisi Rayakan Persatuan mengundang Seluruh elemen mahasiswa untuk Menyaksikan diduga aksi pemerasan yang dilakukan oleh Ketua Badan Pengawas Pemira (BAWASRA) yakni, saudara Ibnu Nasution dan dugaan keterlibatan Oknum Direktorat Prestasi Mahasiswa dan Hubungan Kealumnian (DITMAWALUMNI) USU atas penjelasan ketua Bawasra.
Gilbert Ambarita sebagai bagian tim pemenangan, juga menyayangkan adanya tindakan penculikan yang dilakukan oleh komandan terdahulu Resimen Mahasiswa (MENWA), saat malam hari dihari pencoblosan ketua BEM USU, diduga pembongkaran kotak suara yang dilakukan KPPS TPS Vokasi.
Pembongkaran itu mendapat kecaman keras dari mahasiswa USU karena tidak sesuai prosedur yang seharusnya tidak boleh dibongkar lagi selain ketika masa real count
"Ditengah konfrontasi antara mahasiswa dan KPPS Vokasi, disitulah tiba-tiba ada tindakan penculikan/pelarian paksa yang dilakukan komandan MENWA berinisial D terhadap saksi paslon 01 yang dibawa secara paksa dari fakultas Vokasi menuju markas MENWA," ungkap Binsar.
Kata dia, mahasiswa USU. yang dimana atas penjelasan oknum tersebut segala tindakannya adalah atas perintah Wakil Rektor 1 (Bapak Edy Ikhsan).
"Kami sangat menyayangkan tindakan BEM Vokasi yang tanpa menyelidiki terlebih dahulu kejadian sebenarnya tetapi langsung meminta saksi kami meminta maaf, kami pastikan setiap kata kata yang kami ucapkan bisa kami pertanggung jawabkan dengan bukti yang konkrit, dan kami akan menuntut ketua BAWASRA untuk mempertanggungjawabkan semua tindakan kejinya," jelas Ketua Tim Pemenangan Paslon 01 Ficky.
Editor : Sadam Husin