JAKARTA, iNewsDeliRaya.id - Salah satu mahasiswa mengeluarkan bau badan alias bau ketek menyengat membuat dosen langsung membubarkan kelas. Hal ini terekam dan menjadi viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun X/Twitter @Pai_C1 dengan keterangan "Sederhana tapi bisa bikin manusia pingsan." Dalam video itu, disisipkan juga suara yang meminta seseorang untuk memakai deodorant.
"Kelas gila mana yang dibubarin dosen gara-gara ada yang bau ketek," bunyi keterangan dalam video yang diunggah @Pai_C1.
Awal video memperlihatkan dosen yang menutup hidungnya dengan hijabnya. Perekam kemudian mengarahkan kamera ke mahasiswa lain yang mulai meninggalkan kursinya.
Di kelas yang mayoritas diisi oleh wanita itu, terlihat para mahasiswa berkumpul di kursi belakang. Satu-per-satu, mereka meninggalkan ruangan.
Seorang mahasiswi tampak menggunakan kertas sebagai kipas untuk menghindari bau menyengat di ruangan.
Video tersebut memicu komentar warganet yang meminta semua orang untuk menggunakan deodorant untuk mencegah aroma tubuh yang menyengat.
Meski belum diketahui pasti apakah bau menyengat tersebut berasal dari aroma tubuh atau hal lain, warganet tetap mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri.
Komentar warganet:
@Sae***: "Sebau itukah, orangnya yang mana bang?"
@vbi***: "Eneg banget pasti di kelas hehe walaupun kita ngerasa gak bau ada baiknya pake deodorant. Bisa pake tawas harga lebih murce."
@kura***: "Ini sih parah, kalau sekelas gini bisa jadi beberapa orang yang bermasalah gak sih? Kalo seorang masa bisa bubarin 1 kelas."
@jei***: "inget bgt jaman kuliah ada yg bau pas ujian, akhirnya aku bahas di grup kelas karena dia ga sadar jir, trs dia sadar dan minta maaf, kasian sih sbnrnya tp bkin ga fokus kerjain ujian."
@Moch***: "Gue kebetulan punya teman kantor yg kyk gini. Masalahnya dia itu udh tua tapi kyk ngga nyadar diri gitu sih. Pernah dibeliin sm teman gue sabun dan air tawas buat dia bsa hilang baunya, eh malah habis itu kembali lagi baunya. Katanya udh habis jadinya ngga dipake lagi."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta