DELI SERDANG, iNewsDeliRaya.id - Dosa ghibah atau gosip membuat pelakunya akan bangkrut di akhirat bagaimana maksudnya? Zaman sekarang dengan kecanggihan tekonologi maka ghibah malah semakin gencar dilakukan oleh pelaku, malah seolah dianggap hal yang biasa-biasa saja.
Ghibah perilaku dilarang Allah Azza wa Jalla. Mengapa karena perbuatan ini pada dasarnya sama sekali tidak ada nilai manfaat dan akan menimbulkan fitnah karea membicarakan keburukan orang lain yang belum tentu benar.
Dalam penjelasan Alquran, mencari-cari kesalahan orang lain disebut dengan istilah tajassasu (tajassus). Membuka aib saudara Muslim dan tajassus ini merupakan penyakit hati yang menyertai hasad dan iri dengki.
Jika penyakit ini makin dibiarkan akan timbul buruk sangka dan tergolong sifat yang amat dibenci Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
"Orang seperti ini habis amalnya," ucap pendakwah asal Sulawesi Selatan Ustadz Das'ad Latif dalam tausiyahnya, seperti dikutip dari kanal YouTube-nya Das’ad Latif.
Dalam riwayat hadis dari Abu Bakrah ia berkata: "Aku berjalan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam hingga melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda: 'Siapakah yang dapat mengambilkan untukku pelepah kurma?' Aku pun dapat mendahului laki-laki lain dengan membawa pelepah tersebut, lalu kami memberikannya kepada beliau, beliau membelahnya menjadi dua, dan meletakkannya masing-masing kuburan tersebut satu-satu, sambil bersabda: '(Semoga) ia diringankan (siksanya) selagi pelepah tersebut masih basah.' Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: 'Sesungguhnya keduanya sedang disiksa lantaran ghibah dan (tidak bersuci dari) kencing'." (HR Ahmad)
Dalam hadis lainnya, dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu diriwayatkan bahwasanya ia berkata: "Ketika kami sedang bersama Nabi Shallallahu alaihi wassallam, tiba-tiba tercium bau busuk. Maka Rasulullah bersabda: 'Tahukah kalian bau apa ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (membicarakan kejelekan) kaum mukminin'."
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah bertanya: "Tahukah kamu, apakah ghibah itu? Para sahabat menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: 'Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.' Seseorang bertanya: 'Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?' Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: 'Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan (memfitnah) terhadapnya'." (HR Muslim)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta