LANGKAT, iNewsDeliRaya.id – Sebuah seruan sederhana yang tertulis di atas selembar spanduk menjadi suara lantang dari hati masyarakat. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Stabat, Kabupaten Langkat, kembali mengingatkan negara akan tugas utamanya: melindungi rakyat dari rasa takut, Kamis (1/5).
Spanduk bertuliskan “Pak Kapolri, Tolong Kampung Kami dan Kapolres Langkat. Kampung Kami Masih Banyak Premanisme Berkeliaran!” terpasang mencolok di salah satu sudut kota Stabat. Aksi damai ini bukan sekadar ekspresi mahasiswa, tapi alarm sosial bagi aparat dan pemangku kepentingan keamanan.
“Kami tidak melawan dengan kekerasan, tapi dengan kata-kata. Ini bentuk cinta kami pada kampung sendiri,” ungkap salah satu kader HMI yang enggan disebutkan namanya.
Warga pun merespons dengan dukungan penuh. Mereka menilai keberadaan premanisme bukan sekadar mengganggu, tapi telah menciptakan ketakutan yang merusak ruang hidup.
“Kami ingin rasa aman. Suara mahasiswa ini adalah suara kami juga. Sudah lama kami merasa dibiarkan,” ujar seorang warga yang mendokumentasikan spanduk tersebut dan mengunggahnya ke media sosial, hingga menjadi viral.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian hingga berita ini diturunkan. Namun, tekanan moral dari publik semakin kuat, mengingat peran aparat keamanan sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan beradab.
Seruan ini menjadi pengingat bahwa keberanian tak selalu datang dari demonstrasi besar. Kadang, ia tampil lewat selembar kain dan keberanian menyuarakan kebenaran.
Editor : Sadam Husin
