JAKARTA, iNewsDeliRaya.id - Persaingan bisnis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin menarik. Dilaporkan The Verge, Kamis (9/11/2023) ini, Samsung akan mencoba memasukkan program kecerdasan buatan ke ponsel baru mereka menggunakan Galaxy AI.
Lewat unggahan Samsung Blog terbaru, perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu memastikan Galaxy AI memang akan disematkan ke berbagai ponsel terbaru buatan mereka.
"Galaxy AI akan memberikan pengalaman seluler yang sangat komprehensif," terang Samsung lewat blog resmi mereka.
Mereka melanjutkan seperti program kecerdasan buatan lainnya, Galaxy AI memungkinkan adanya kolaborasi terbuka. Jadi perusahaan-perusaahan dan penggiat AI lainnya bisa memiliki kesempatan mengembangkan Galaxy AI.
Direncanakan Galaxy AI akan segera dimaksimalkan di perangkat ponsel terbaru buatan Samsung tahun depan. Artinya menurut The Verge kemungkinan besar Samsung Galaxy S24 terbaru yang akan diluncurkan pada awal 2024 nanti akan disematkan Galaxy AI.
Sementara GSM Arena menyebutkan salah satu fitur yang sangat menarik dari Galaxy AI adalah
Live Translate Call. Fitur itu akan membuat pengguna ponsel yang sudah dilengkapi Galaxy AI seperti memiliki penerjemah pribadi.
Fitur itu akan diintegrasikan ke dalam fitur panggilan. Jadi tidak perlu lagi menggunakan aplikasi pihak ketiga. Terjemahan audio dan teks akan muncul secara real-time saat Anda berbicara dengan orang yang menggunakan bahasa yang berbeda.
The Verge secara khusus mengatakan Samsung memang sudah lama terlihat ingin menseriusi bisnis AI. Bahkan sebelum Galaxy AI dirilis, Rabu (8/11/2023) kemarin mereka sudah memamerkan teknologi AI generatif buatan mereka yang dinamakan Samsung Gauss.
Model AI generatif itu dikembangkan oleh Samsung sendiri, lewat divisi Samsung Research. Model AI generatif adalah salah satu jenis AI yang bisa menghasilkan konten secara otomatis, mulai dari teks, gambar, audio, data sintetis, dan lain sebagainya. Salah satu model AI generatif yang populer, yaitu ChatGPT dan Dall-E, dikembangkan oleh perusahaan OpenAI. Keduanya merupakan teknologi di balik chatbot GPT yang bisa dipakai pengguna untuk bertanya aneka hal hingga membuat bermacam konten.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
