Ini Alasan Mengapa Leher Ular Kobra Melebar sebelum Mematuk Mangsa

Tim SINDOnews
ULAR KOBRA mirip dengan ular lainnya, namun keunikan ular ini adalah dapat berdiri dan memiringkan kepala menjadi tudung. Foto: SINDOnews/Ist

ULAR KOBRA mirip dengan ular lainnya, namun keunikan ular ini adalah dapat berdiri dan memiringkan kepala menjadi tudung. Ular Kobra hidup di Benua Asia dan Afrika. 

Tudung menjadi ciri khas ular Kobra. Tudung ular Kobra terbentuk oleh banyak tulang rusuk yang mampu memanjangkan kulit kendur di area leher ular tersebut. 

Jika ular Kobra menegakkan bagian depan tubuhnya dan meratakan lehernya, maka kulit di tulang rusuk akan naik dan melebar sehingga menciptakan apa yang tampak seperti tudung. Ular Kobra melakukan ini setiap kali mereka diganggu atau merasa bahwa mereka dalam bahaya. 

Dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat membuat diri mereka seolah-olah terlihat lebih besar dari yang ukuran aslinya dan berpotensi untuk membuat takut pemangsa atau musuh. Ada beberapa spesies ular kobra yang hidup di berbagai belahan dunia. 

Antara lain adalah ular Kobra air, ular Kobra penggali, ular Kobra pohon, dan King Kobra. Spesies King Kobra bisa tumbuh sepanjang 5,5 meter. 

Ular Kobra air dapat ditemukan di Afrika Tengah dan mencapai panjang hingga 2 meter. Ular Kobra penggali lebih kecil, panjangnya hanya 0,6 meter dan tinggal di Kongo dan Kamerun. 

Ular Kobra pohon diketahui hidup di bagian tengah dan barat Afrika, dan panjangnya bisa melebihi 2,5 meter. Spesies ular Kobra berbisa terbesar di dunia adalah King Kobra. Ular ini dapat tumbuh hingga 5,5 meter. 

Mereka tinggal di wilayah Asia selatan, khususnya di negara India, Vietnam, Malaysia dan Indonesia. Ular Kobra akan menyerang jika diprovokasi atau diancam. Namun, ular Kobra terkadang hanya akan "pura-pura" menyerang, yang artinya ia tidak selalu memasukkan racun ke korbannya dengan taringnya. 

Gigitan ular Kobra berakibat fatal, bahkan berisiko kematian pada manusia. Hal ini dikarenakan racunnya akan menyebabkan kegagalan pernapasan dan mati lemas dengan mempengaruhi otot-otot di diafragma. 

Gigitan ular kobra, jika menghasilkan racun dalam dosis penuh, dapat membunuh hanya dalam waktu setengah jam. Dari semua ular, hanya King Kobra betina yang membangun sarang dan kemudian menjaga telurnya. Raja Kobra memakan ular lain hampir secara langsung, termasuk ular piton dan jenis ular Kobra lainnya.

Predator utama ular Kobra adalah manusia, burung pemangsa, dan luwak yang sangat lincah, yang merupakan satu-satunya hewan yang cukup cepat untuk menyerangnya secara efektif. Beberapa spesies ular Kobra disebut “Kobra peludah”, karena mereka dapat "meludahkan" racun pada musuh mereka. Racun ini sering ditujukan ke mata dan sangat menyakitkan jika mengenai target. Namun, tidak langsung menyebabkan kebutaan. 

Racun tersebut dapat membuat korban menjadi buta jika tidak diobati, tetapi jika segera dibersihkan tidak ada efek yang bertahan lama. Ular Kobra tidak benar-benar meludahkan racun. 

Mereka mengkontraksikan kelenjar racun mereka dengan otot-otot kuat yang memaksa racun keluar melalui sepasang lubang di ujung taring.

MG/Vadma Gempita

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network