Sholawat Selain Hari Jumat Ada Beberapa Waktu Lain yang Dianjurkan, Simak Penjelasannya

SHOLAWAT untuk Nabi boleh diucapkan di waktu kapan saja oleh kaum Muslim sebagai bentuk tanda kecintaan. Meski begitu ada beberapa waktu secara khusus yang dianjurkan untuk seseorang untuk mengucapkan sholawat,
Di antaranya yakni:
1. Ketika disebutkan nama Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam.
Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَانْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ ” قَالَ رِبْعِيٌّ: وَلَا أَعْلَمُهُ إِلَّا قَدْ قَالَ: ” أَوْ أَحَدُهُمَا ”
“Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di sisinya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang mendapati kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orang tuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya).” Rib’i berkata; dan aku tidak mengetahu kecuali beliau berkata; atau salah seorang dari keduanya.” HR. Ahmad no. 7451
2. Ketika memulai akan berdoa dan setelahnya
Ustaz Firanda Andirja dalam Kelas UFA menyebutkan, bahwa hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya,
سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ لَمْ يُمَجِّدِ اللَّهَ تَعَالَى، وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَجِلَ هَذَا»، ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ: – أَوْ لِغَيْرِهِ – «إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ، فَلْيَبْدَأْ بِتَمْجِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ»
“Rasulullah pernah mendengar seseorang berdoa dalam shalatnya, namun tidak mengagungkan Allah Ta’ala dan tidak bershalawat kepada Nabi, maka Rasululullah bersabda, “Orang ini terburu-buru.” Kemudian Beliau memanggilnya dan bersabda kepadanya atau kepada yang lain, “Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka hendaklah ia memulai dengan mengagungkan Tuhannya ‘Azza wa Jalla dan memuji-Nya, kemudian bershalawat kepada Nabi, lalu berdoa dengan apa yang dia inginkan.” HR. Abu Dawud no. 1481 dan dikatakan oleh Al-Albani hadis ini shohih
An-Nawawi berkata tentang ini:
أجمع العلماءُ على استحباب ابتداء الدعاء بالحمد لله تعالى والثناء عليه، ثم الصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم، وكذلك تختم الدعاء بهما
“Para ulama sepakat akan mustahabnya memulai doa dengan memuji Allah subhanahu wa ta’ala dan menyanjung-Nya kemudian bershalawat kepada Rasulullah begitu juga menutup doa dengan keduanya.” (Al-Adzkar lin Nawawi hal: 117)
3, Dianjurkan memperbanyak bershalawat pada hari Jumat
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aus bin Aus, bahwasanya Rasulullah bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ» فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ؟ – يَعْنِي بَلِيتَ – فَقَالَ: «إِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ»
“Sesungguhnya seutama-utama hari kalian adalah hari Jum’at padanya Adam diciptakan, pada hari Jumat juga sangkakala ditiup dan padanya juga mereka dibangkitkan, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari ini, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku. Seorang lelaki bertanya: ”Wahai, Rasulullah. Bagaimana shalawat kami akan disampaikan kepadamu, padahal engkau telah menjadi tanah?” Rasulullah menjawab: ”Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi (memakan) jasad para nabi.” HR. Ibnu Majah no. 1085
4. Ketika memasuki masjid dan ketika keluar darinya.
5. Setelah adzan.
Dan banyak keutamaan lainnya..
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta